Seorang Polisi lalu lintas di jakarta sedang Bertugas.
Polisi berhasil menangkap polisi gadungan yang selama ini meresahkan warga Ibukota Jakarta. Tersangka yaitu Freddy Vender alias Bapak Alex dan yang kedua adalah Syahdani alias Boy.
Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Resmob) dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan, mengatakan komplotan polisi gadungan itu punya tiga modus operandi dalam beraksi.
Modus pertama, komplotan mengaku sebagai anggota polisi yang tengah melaksanakan kewajibannya, dalam hal ini melakukan penangkapan. Kedua, menyamar sebagai petugasprovost dan mencari anggota polisi lalu lintas yang sedang menjalankan tugasnya di jalan tol.
Para Polantas itu, ujar Herry, kebanyakan tengah menilang para pelanggar lalu lintas. Ketika polantas tersebut bertugas, para polisi gadungan ini mendatangi mereka dan mengaku sebagai provost serta melakukan pemerasan.
Modus ketiga, komplotan polisi gadung berpura-pura ingin menolong. Padahal, yang bersangkutan mencari kesempatan berbuat jahat. Herry mencontohkan, komplotan polisi gadungan pernah berpura-pura membantu mengantarkan salah seorang korban ke rumah sakit.
"Yang tercatat korban dikerjai sampai dua kali," ujar Herry di Polda Metro jaya, Jakarta, Minggu, 22 Juli 2012.
Polisi berhasil menangkap polisi gadungan yang selama ini meresahkan warga Ibukota Jakarta. Tersangka yaitu Freddy Vender alias Bapak Alex dan yang kedua adalah Syahdani alias Boy.
Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Resmob) dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan, mengatakan komplotan polisi gadungan itu punya tiga modus operandi dalam beraksi.
Modus pertama, komplotan mengaku sebagai anggota polisi yang tengah melaksanakan kewajibannya, dalam hal ini melakukan penangkapan. Kedua, menyamar sebagai petugasprovost dan mencari anggota polisi lalu lintas yang sedang menjalankan tugasnya di jalan tol.
Para Polantas itu, ujar Herry, kebanyakan tengah menilang para pelanggar lalu lintas. Ketika polantas tersebut bertugas, para polisi gadungan ini mendatangi mereka dan mengaku sebagai provost serta melakukan pemerasan.
Modus ketiga, komplotan polisi gadung berpura-pura ingin menolong. Padahal, yang bersangkutan mencari kesempatan berbuat jahat. Herry mencontohkan, komplotan polisi gadungan pernah berpura-pura membantu mengantarkan salah seorang korban ke rumah sakit.
"Yang tercatat korban dikerjai sampai dua kali," ujar Herry di Polda Metro jaya, Jakarta, Minggu, 22 Juli 2012.