Pages

Contoh Tulisan Berjalan

SALAM DUA JARI

AWIYANI BLOG

Edit

AWIYANI BLOG

SENYUM PEPSODENT

AWIYANI BLOG

CIRI KHAS

AWIYANI BLOG

LEBARAN

AWIYANI BLOG

Minggu, 22 Juli 2012

Polisi Gadungan Jebak Korban dengan 3 Modus

Seorang Polisi lalu lintas di jakarta sedang Bertugas.

Polisi berhasil menangkap polisi gadungan yang selama ini meresahkan warga Ibukota Jakarta. Tersangka yaitu Freddy Vender alias Bapak Alex dan yang kedua adalah Syahdani alias Boy.

Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Resmob) dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan, mengatakan komplotan polisi gadungan itu punya tiga modus operandi dalam beraksi.

Modus pertama, komplotan mengaku sebagai anggota polisi yang tengah melaksanakan kewajibannya, dalam hal ini melakukan penangkapan. Kedua, menyamar sebagai petugasprovost dan mencari anggota polisi lalu lintas yang sedang menjalankan tugasnya di jalan tol.

Para Polantas itu, ujar Herry, kebanyakan tengah menilang para pelanggar lalu lintas. Ketika polantas tersebut bertugas, para polisi gadungan ini mendatangi mereka dan mengaku sebagai provost serta melakukan pemerasan.

Modus ketiga, komplotan polisi gadung berpura-pura ingin menolong. Padahal, yang bersangkutan mencari kesempatan berbuat jahat. Herry mencontohkan, komplotan polisi gadungan pernah berpura-pura membantu mengantarkan salah seorang korban ke rumah sakit.

"Yang tercatat korban dikerjai sampai dua kali," ujar Herry di Polda Metro jaya, Jakarta, Minggu, 22 Juli 2012.


Selasa, 17 Juli 2012

Korupsi Membuat NTT Terus Tertinggal

Korupsi Membuat NTT Terus Tertinggal, Maraknya dugaan praktik korupsi di Nusa Tenggara Timur (NTT) disinyalir sebagai penyebab krusial sulitnya daerah yang berbatasan dengan Timor Leste ini keluar dari kemiskinan. Pasalnya, dari 20 kabupaten, hanya Kota Kupang yang tidak termasuk sebagai daerah tertinggal menurut Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal (PDT). Demikian diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal NTT Sarah Lery Mboeik di Jakarta, Selasa (17/7).

Sarah Lery khawatir dengan semakin maraknya praktik korupsi di NTT. Terlebih dari sejumlah kasus belum ada yang menyentuh langsung aktor intelektual atau pengambil kebijakan tertinggi. Sebab yang diproses secara hukum hanya sekelas pimpinan proyek.

"Ini sudah lampu kuning, karena tanda bahaya sudah di depan mata. Korupsi bisa dikatakan bagian dari pelanggaran HAM, kejahatan kerah putih. Akibat korupsi rakyat dirugikan," tegas Sarah.

Terkait laporan masyarakat NTT ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu, Sarah menegaskan langkah tersebut sudah benar. Menurutnya, dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) senilai Rp 15,5 miliar itu disinyalir melibatkan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Ia pun mengaku melaporkan kasus ini bersama Lembaga Pengembangan Inisiatif Advokasi Rakyat (PIAR) dan kelompok keuskupan NTT ke KPK.

"Laporan itu dimasukkan ke KPK agar terjadi pemberantasan praktik korupsi di NTT bisa menyelamatkan provinsi yang bersebelahan dengan Timor Leste itu bisa mengejar ketertinggalannya," ungkap Sarah.

Sementara, peneliti Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) Jamil Mubarok menilai NTT masuk kategori wilayah yang cukup mengkhawatirkan dalam kasus korupsi. Ada dua hal yang tampak jelas di NTT, yakni miskin dan miss manajemen. Kondisi itu terjadi karena korupsi yang terus terjadi tidak ditangani serius baik pemerintah pusat maupun daerah. Selain itu, lemahnya kualitas SDM dan kemampuan manajerial pemerintahan daerah menjadi faktor yang menghambat gerak roda pembangunan.

Kamis, 12 Juli 2012

Gagal ke Mekkah, Indra Azwan Kembali ke Rumah

 Gagal ke Mekkah, Indra Azwan Kembali ke Rumah,  Gagal ke Mekkah, Indra Azwan Kembali ke Rumah.
Dengan kawalan ketat beberapa organisasi pemuda, Indra tiba di rumahnya di Jalan Bantaran, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (11/7). Sang istri, Bernatiani, tak henti-hentinya memeluk sang suami yang sempat meninggalkannya untuk berjalan kaki ke Mekkah.

Indra terpaksa kembali ke Indonesia setelah dirinya tidak bisa melanjutkan perjalanan saat berada di perbatasan Thailand dan Myanmar. Sebab, saat itu di Myanmar yang akan dilewatinya sedang berlangsung konflik dalam negeri.

Meski demikian, Indra tak akan menyerah untuk mencari keadilan atas kematian putranya. Ia akan melaporkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Pengadilan HAM internasional di Den Haag, Belanda.

Pada 18 Februari, Indra mulai berjalan kaki ke Mekkah untuk mencari keadilan atas kematian putranya yang tewas ditabrak polisi, 19 tahun silam. Namun hingga saat ini tak ada hukuman yang diberikan kepada oknum polisi tersebut. Bahkan sampai sekarang polisi tersebut masih bertugas di Polda Jawa Timur.


Dua Kubu Pemuda Tawuran di Tambora

 Dua Kubu Pemuda Tawuran di Tambora,  Jakarta: Dua kelompok pemuda yang diduga dari Kebon Sayur dan Kali Anyar, Jakarta Barat, terlibat tawuran, Kamis (12/7) dinihari. Tawuran yang diduga dipicu aksi saling ejek ini, terjadi di pintu kereta api jalan Jembatan Besi Raya, Tambora, Jakbar

Kedua kelompok saling serang menggunakan batu, kayu dan senjata tajam. Aksi jalanan ini tak pelak membuat warga takut dan khawatir saat melintas di pelintasan kereta api Jembatan Besi.

Menurut salah seorang warga, aksi anarkis dua kempok ini sudah berlangsung sejak tiga hari terakhir. Meski sudah ada korban luka namun mereka tidak jera. Tawuran kedua kubu ini terjadi saat polisi tak berpatroli di sekitar lokasi.

Tidak ada yang diamankan polisi dalam tawuran ini. Namun akibat kejadian itu sejumlah warung yang ada di sekitar lokasi rusak terkena lemparan batu.(IAN)